Minggu, 21 Agustus 2011

Gak Enaknya Jadi Bayi

Di tempat wudhu (sebut saja begitu) rumah kontrakan saya ada sandal jepit hitam. Keadaannya lumayan memprihatinkan. Sudah trepes (tipis, red), pinggirannya pun tidak rata. Satu-satunya hal yang membuat kami mempertahankannya adalah tali pengaitnya masih utuh, berarti masih bisa digunakan.

Suatu sore saya mau berwudhu. Spontan saya pakai itu sandal. Ternyata talinya sudah putus. Well, no regret lah.. Lha wong tidak layak lagi, apalagi buat jalan-jalan.
"Siapa yang mutusin tali sandal hitam?" tanya saya. "Bukan aku lho." ibu saya menjawab. Suami jg gak ngaku.

"Fathan ya yang mutusin sandalnya?!"
"Pasti Fathan. Siapa lagi.."

Kasihan dia.. Jadi kambing hitam dalam keluarga. Cepat besar ya Nak.. :-)

2 komentar:

  1. Kalau Dedek di keluarga kami ga dijadikan kambing hitam mbak.... tapi selalu di sugesti dg panggilan yg baik (baca: doa). Kayak "wah, anak sholehah sudah bangun...", "anak sholehah pintar, dah bisa berdiri..." & so on.

    Salam kenal :)

    BalasHapus
  2. hihihi.. betul itu. aq prnh baca artikelnya. kata2 adalah sugesti. tfs yaah.. :D
    yg ini cuma lelucon di keluarga qo.. hehe..

    *buku kainnya boljug tuh :)

    BalasHapus